ANC

ANC
Definisi
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah. (Sulistyawati, Ari. 2009)
Tujuan Kunjungan
Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu
Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.
Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan.Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek – aspek yang menonjol pada wanita hamil
Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada penpdeteksian komplikasi – komplikasi, mempersiapkan kelahiran, kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran
Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspek – aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE
Meninjau data kunjungan pertama
Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang
Biodata ibu
Usia kehamilan
Temuan data yang bermakna:
Riwayat obstetri
Riwayat perawatan medis
Riwayat keluarga
Riwayat kehamilan
Pemeiksaan fisik awal
Pemeriksaan panggul awal
Mengepaluasi data dasar
Data Dasar
Pertimbangan
Amenore
Diagnose kehamilan
Tanggal menstruasi terakhir
Diagnose kehamilan
Keluhan yang disampaikan pasien
Kenaikan BB
Tes urin kehamilan ( tes HCG ) positif
Cloasma gravidarum
Perubahan pada payudara
Linea nigra
Tanda Chadwick
Tanda hegar
Pemberian konseling
 Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang  dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertama. Evaluasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut ini












Mengevaluasikeefektifan manajemen
Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya
Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar tetap dipertahankan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :
Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada kunjungan sebelumnya
Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal – hal yang berfokus pada pemantauan kesehatan ibu dan janin
Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada kunjungan sebelumnya
Hal – hal yang membuat pasie kurang merasa nyaman
Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses KIE yang lalu
Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu setelah dilakukan penatalaksanaan
Pengkajian Data Fokus
Riwayat
Menayakan bagaimana perasaan pasien sejak kunjungan terakhirnya
Menanyakan apakah pasien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan terakhir
Gerakan janin dalam 24 jam terakhir
Deteksi ketidaknyamanan
 Menanyakan keluhan - keluhan yang biasa dialami oleh ibu hamil
Menanyakan kemungkinan tanda - tanda bahaya yang dialami oleh ibu
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tekanan darah
Mengukur TFU
Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kemungkinan kehamilan ganda, serta mengetahui presentasi, letak, posisi dan penurunan kepala ( jika UK >36 minggu )
Memeriksa DJJ



Pemeriksaan Laboratorium
Protein urine
Glukosa urine

Mengembangkan Rencana sesuai dengan Kebutuhan dan Perkembangan Kehamilan
Jelaskan mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya
Sesuai dengan usia kehamilan ajarkan ibu tentang materi pendidikan kesehatan pada ibu
Diskusikan mengenai rencana persiapan kelahiran dan jika terjadi kegawatdaruratan
Ajari ibu untuk mengenal tanda - tanda bahaya, pastikan untuk memahami apa yang dilakukan jika menemukan tanda bahaya
Buat kesepakatan untuk kunjungan berikutnya

Pelayanan terinegrasi
Pelayanan terintegrasi merupakan pelayanan kesehatan komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui :
Pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk stimulasi dan gizi agar kehamilan berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan cerdas
Deteksi dini masalah penyakit dan penyulit komplikasi kehamilan
Persiapan persalin yang bersih dan aman
Antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit dan komplikasi
Penatalaksanaan kasus serta rujukan yang cepat dan tepat
Melibatkan ibu hamil suami dan keluarga dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit atau komplikasi
Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standart (10T) terdiri dari
Ukur Berat badan dan Tinggi Badan.
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan berat badan.
Ukur Tekanan Darah.
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Tekanan darah yang normal 110/80 - 120/80 mmHg.


Nilai ststus gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA)
Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester pertama untuk skrining ibu hamil beresiko KEK yang bias menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR)
Ukur Tinggi Fundus Uteri
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal
Skrining status imunisasi tetanus
Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Pemberian Tablet tambah darah (tablet besi)
Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi penigkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin.


Pemeriksaan laoratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan golongan darah
Tidak hanay untuk mengetahui golongan dara ibu tapi untuk mempersiapkan calon pendonor darah sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi kegawat daruratan
Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi Anemia pada ibu hamil.
Pemeriksaan Protein urine (T7)
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia
Pemeriksaan kadar gula darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes mellitus harus dilakukan pemeriksaan darah selama kehamilannya minimal sekali pad TM I. sekali pada TM II dan sekali pada TM III.
Pemeriksaan darah malaria
Semua ibu hamil di daerah endemis malaria dilakukan pemeriksaan dalam rangka skrining pada kontak pertama
Pemeriksaan tes sifilis
Pemeriksaan sifilis dilakukan di daerah dengan resiko tinggi dan hamil yang diduga menderita sifilis
Pemeriksaan HIV
Tenaga kesehatan difasilitas kesehatan wajib menawarkan tes HIV kepada semua ibu hamil secara inlusif pada pemeriksaan laboratorium rutin lainnya pemeriksaan antenatal atau menjelang persalinan
Pemeriksaan BTA
Dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita penyakit tuberkolosis sebagai pencegahan agar infeksi tuberkolosis tidak mempengaruhi kesehatan janin
Tata laksana penangan kasus
Penanganan berdasarkan hasil pemeriksaan anenatal diatas dan hasil pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standart dan kewenangan bidan
Temu wicara (konseling)
Temu wicara dilakukan pada setiap kunjungan anenatal yang meliputi kesehatan ibu
Perilaku hidup bersih dan sehat
Peran suami atau keluarga dalam kehamilan dan dalam perencanaan persalinan
Tanda bahaya pada kehamilan, kehamilan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi
Asupan gizi seimbang
Gejala penyakit menular dan tidak menular
Inisiasi menyusui dini dan pemberian asi ekslusif
KB paska persalinan
Imunisasi
Peningkatan kesehatan intelegenesia pada kehamilan
Deteksi dini masalah penyakit dan penyulit atau komplikasi kehamilan
Muntah berlebihan
Pusing
Sakit kepala
Pendarahan
Sakit perut hebat
Demam
Batuk lama
Berdebar–debar
Cepat lelah
Sesak nafas
Keputihan yang berbau
Gerakan janin
Perilaku berubah selama hamil
Riwayat kekerasan pada kehamilan
Pemberian pelayanan atau konseling kesehatan
Pola makan ibu selama hamil
IMD dan asi ekslusif selama 6 bulan
Perawatan tali pusat
Penggunaan alat kontrasepsi
Status imunisasi tetanus ibu hamil
Jumlah tablet FE yang dikonsumsi
Didaerah endenis malaria, tanyakan gejala malaria dan riwayat pemakaian obat
Persiapan persalinan yang bersih dana aman
Menanyakan persiapan menghadapi persalinan dan menyikapi kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan seperti, siapa yang menoolong persalinan dimana ibu akan bersalin, siapa yang akan mendapingi saat persalinan, jelaskan tanda-tanda persalinan dan apakan sudah disiapkan biaya untuk bersalin
kegawatdaruratan dan rujukan.
Deteksi dini masalah
Pengambilan keputusan
Siapa yang akan menjadi pendonor darah
Dan transport apa yang digunakan jika suatu saat akan dirujuk
Integrase layanan ANC dengan beberapa program
Maternal neonatal tetanus elimination atau MNTE
Tujuan untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir
Melengkapi status imunisati TT
Antisipasi defisiensi gizi dalam kehamilan (anema dan KEK)
Pencegahan malarian dalam kehamilan
Pemberian kelambu berintektisida
Skerining darah malaria
Pemberian terapi pada ibu hamil positif malaria
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh kasus etik dalam pelayanan kebidanan

RANGKUMAN ISBD

CONTOH KASUS DENGAN PERMENKES